Uji tan delta merupakan pengukuran penting dalam bidang pengujian dan pemeliharaan trafo. Pengujian ini mengukur rugi-rugi dielektrik pada transformator dengan mengukur perbedaan sudut fasa antara tegangan yang diberikan dan arus yang dihasilkan.
Uji tan delta biasanya dilakukan pada tegangan pengenal transformator. Hal ini membantu mengidentifikasi tingkat kerugian dielektrik yang terjadi selama kondisi pengoperasian normal. Kehilangan dielektrik merupakan indikator kunci kesehatan transformator secara keseluruhan dan dapat menjadi indikator awal potensi masalah pada sistem isolasi.
Tingkat tan delta yang lebih tinggi berarti tingkat kehilangan dielektrik yang lebih tinggi dan dapat menjadi indikasi masalah seperti degradasi isolasi dan kadar air. Hasil pengujian juga dapat mengidentifikasi adanya kontaminan atau faktor lain yang mungkin mempengaruhi kinerja sistem isolasi transformator.
Pengujian tan delta dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus, termasuk perangkat pengujian, kapasitor kopling, catu daya tegangan tinggi, dan osiloskop. Set pengujian terdiri dari transformator variabel, kapasitor variabel, dan pengukur arus presisi tinggi. Kapasitor kopling menghubungkan transformator ke set pengujian.
Pengujian dilakukan dengan menerapkan bentuk gelombang tegangan pada belitan trafo dan mengukur bentuk gelombang arus yang dihasilkan. Sudut fasa antara bentuk gelombang tegangan dan arus kemudian diukur. Perbedaan fasa ini, dikombinasikan dengan kapasitansi belitan transformator, memberikan pengukuran tan delta.
Hasil uji tan delta dapat digunakan untuk memandu keputusan pemeliharaan dan meningkatkan keandalan transformator secara keseluruhan. Dengan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi lebih serius, pengujian ini dapat meningkatkan efisiensi operasional trafo dan mengurangi waktu henti yang mahal.
Uji tan delta memainkan peran penting dalam pengujian dan pemeliharaan transformator. Ini memberikan pengukuran kesehatan sistem insulasi transformator yang andal dan dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi lebih mahal untuk diatasi. Memanfaatkan hasil pengujian untuk memandu keputusan pemeliharaan dapat meningkatkan keandalan, mengurangi waktu henti, dan meningkatkan efisiensi operasional.
